Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H

Ramadhan 30. Ba'da maghrib, hujan turun setelah cerahnya pagi sinari kampung halaman di kediaman mendiang Kakek, sepintas terbelsit pikiran untuk tuliskan apa yang saya dapatkan di Ramadhan tahun ini. Pengalaman, pelajaran dan inspirasi muncul satu per satu bak rahasia alam yang baru terpecahkan setelah sekian lama dipertanyakan.


Awal ramadhan, saya dan teman-teman satu tim KKN-PPM UGM UNIT 107 CIWIDEY, sedang merantau ke Tanah Sunda, Gunung Patuha dengan lereng-lereng longsornya menanti untuk kami pelajari serta warga masyarakatnya yang mayoritas pasrah dengan segala keterbatasanya, menambah rasa empati kami sebagai orang baru yang harus belajar memberi solusi yang terbaik demi keselamatan warga. Saat-saat penuh kebersamaan, canda dan tawa bersama anak-anak Patuha menjadi pengalaman berharga yang tak kan terlupakan, melawan kondisi yang rumit hanya dengan kesederhanaan pikiran, kesabaran dan kata "santai ja" menjadi kesan tersendiri selama hampir 2 bulan menyelesaikan tugas bersama. Semoga apa yang telah kami lakukan di sana, berguna dan menjadi inspirasi tersendiri bagi warga.


Jogja, 11 Ramadhan 1431, unjuk rasa berskala kecil terjadi di depan gedung Himpunan, menuntut ganti rugi kerusakan motor, mewarnai kepulangan kami dari Bandung. Saatnya kesibukan menanti di kemudian hari, kuliah. Rutinitas bulan puasa yang saya alami 3 tahun terakhir harus terulang, walau dengan intensitas yang jauh lebih santai namun waktu tetap dapat dimanfaatkan secara efektif dengan beberapa kesibukan yang menyenangkan.


Boyolali, 23 Ramadhan 1431 H, kala petang, langit oranye di ufuk barat, seraya adzan maghrib menandai disunahkanya tuk batalkan puasa secepatnya, saya sedang berada di perjalanan menuju rumah. Di pinggir jalan, ramai warga memakai peci dan rombongan muslimah memakai mukena berbondong bondong menuju masjid, dengan sekilas anak kecil membawa korek api dan petasan, berlarian sambil menutup telinga diikuti bunyi ledakan kecil diikuti tawa orang-orang disekitarnya, suasana langka yang hanya ada di bulan suci seperti ini. Hari berlalu tanpa sadar puasa tinggal beberapa hari lagi..


Mojosongo, 30 Ramadhan 1431, mendung, udara dingin di depan teras rumah, sudut-sudut langit penuh dengan Asma Allah diselingi kerlip cahaya kembang api dan suara ledakan petasan, menghangatkan suasana malam di detik-detik menuju Syawal.


Di sela-sela takbir ini, ide dan harapan mendera dalam luapan kepundan do'a, agar saya, keluarga, sahabat dan negara tercinta, dapat mempertahankan apa yang kami sudah kami lakukan selama 30 hari kemarin untuk 11 bulan ke depan menjadi manusia yang lebih baik di masa depan,, dan segala kekurangan yang masih ada pada saya, berharap masih dapat saya perbaiki pada Bulan Ramadhan tahun depan.


Taqoballahu minna wa minkum, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin,
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H, Mohon maaf lahir dan batin.

Comments